FAKTA EFEK/DAMPAK BERHUBUNGAN SEKS ANTARA SAUDARA Berdasarkan ilmu medis, memang pernikahan antara dua orang yang masih
memiliki hubungan kekerabatan yang dekat memang memiliki risiko
1.7–2.8% untuk memiliki keturunan yang mengalami kelainan genetik. Hal
ini disebabkan karena 2 orang yang masih memiliki relasi persaudaraan
yang dekat/hubungan darah juga masih memiliki hubungan genetik yang
hampir sama. Dua genetik yang hampir sama ini juga berarti memiliki
kelebihan yang hampir sama atau sama dan kekurangan yang hampir sama
atau sama. Kekurangan yang sama tersebut dapat memperbesar kemungkinan
terjadinya kelainan genetik pada keturunannya.
The Latin American
Collaborative Study of Congenital Malformation menemukan bahwa pada
perkawinan antara mereka yang memiliki hubungan darah ditemukan
keturunan dengan kelainan kongenital seperti hidrosefalus, bibir
sumbing, polidaktili (jumlah jari kaki dan atau tangan yang lebih
banyak dari normal), kelainan kongenital pada jantung.
Sebuah
laporan dari BBC juga menyebutkan bahwa perkawinan antara mereka yang
memiliki hubungan darah (secara khusus disebutkan antara sepupu generasi
pertama) memiliki kemungkinan 13 kali lebih besar dari pada populasi
umum untuk memiliki keturunan yang mengalami kelainan genetik, meninggal
pada saat baru lahir atau mengalami cacat yang serius.
Berbagai kerugian medis ini merupakan dasar untuk tidak menganjurkan perkawinan antara mereka yang memiliki hubungan darah.
Secara
kesimpulan, dapat dikatakan bahwa memang ada risiko timbulnya kelainan
genetik pada dua orang pasangan yang memiliki hubungan kekerabatan
(termasuk sepupu). Namun hingga saat ini tidak bisa dipastikan secara
meyakinkan dan akurat, apakah janin dalam kandungan sepupu Anda tersebut
akan secara pasti memiliki kelainan/ kecacatan atau tidak. Hingga saat
ini, untuk mengetahui kelainan bawaan/ kecacatan dari dalam kandungan
hanya bisa dilakukan dengan USG. Lakukanlah pemantauan kehamilan secara
teratur untuk meyakinkan kondisi kesehatan ibu dan janinnya. Cara
seperti aspirasi/ pengambilan ketuban untuk mengecek kromosom dan materi
genetik anak untuk mencari kelainan, belum dilakukan secara luas
mengingat risikonya yang besar terhadap ibu dan anak.